Mungkin sampai saya mati, Tragedi Sigumoang (Begu Ganjang)
tidak akan pernah lepas dari memori saya. Masih belum usang cerita
tahun 2000 di Pakkat, kampung saya, tentang suami istri yg dibantai
oleh masyarakat secara sadis sampai mati di Tugu Simpang 4 Pasar
Kecamatan Pakkat…
Pernah saya punya niat menulis buku tentang Sigumoang, tetapi banyak org tua melarang keras, termasuk Almarhum Op. Berlian (Raja Purba di Pakkat).
Nah, baru2 ini ada seorang sahabat yg bertanya kepada saya, SEBERAPA HEBAT ILMU ORG BATAK??? Tidak sulit menjawab pertanyaan ini. Hanya ilmu org Batak YG BISA LEWAT laut, ujarku. Karena memang begitulah kenyataanya. Mistik batak adalah Mistis yang Sungguh sulit diungkapkan dan misterius. Dapat terbukti ketika Prof. Sorimangaraja Sitanggang menjadi Ketua Paranormal Sedunia (dinobatkan tahun 2006 di German), di mana Voodoo sekalipun dapat ditaklukkanya, dan mereka menjadi muridnya. Artinya, jika kita ingin membahas mistik Batak maka kita harus berbicara tentang keterlibatan leluhur dalam wujud roh di tengah-tengah kehidupan bangsa Batak sekarang. Kita misalkan saja Sorimangaraja yang bisa menjalin komunikasi dengan 25 roh nenek moyang Batak.
Ketika jawaban di atas, saya posting di account FB, semakin banyak komentar muncul karena ketidak puasan teman-teman. Maka CATATAN kecil inilah jawaban nya: Selamat membaca sobat-sobat ku !!!
Masyarakat Rumpun Batak, dahulu, menggunakan tulisan hanya untuk:
1. Ilmu Supranatural (Hadatuon)
2. Surat (kebanyakan bentuk surat ancaman)
3. Bagi Orang Karo, simalungun dan Angkola-Mandailing, ada ditemukan karya Sastra berbentuk Ratapan (Orang Karo menyebutnya Bilang-Bilang, Simalungun: Suman-Suman, Angkola-Mandailing: Andung), Karya Sastra berbentuk ratapan ini biasa ditulis pada wadah bambu atau lidi tenun.
Prihal ilmu Supranatural (Hadatuon), dalam Pustaha Laklak bisa kita kelompokkan berbagai Ilmu-Ilmu Supranatural Batak, sbb:
PANGULUBALANG
yaitu washilah yang dijadikan hulubalang Sang Datu (Dukun) untuk menghancurkan musuh dan mahluk gaib lainnya.
Seorangg anak kecil diculik, lalu diasuh oleh si Datu. Segala maunya dituruti asal bisa patuh. Pada saat yang ditentukan, kemudian sianak dikorbankan, dengan cara dimasukkan kedalam mulutnya berupa cairan timah yang mendidih. Kemudian mayatnya dipotong-potong dan dicampur dengan beberapa ramuan dan dibiarkan membusuk. Air fermentasi yang keluar dari mayat anak tadi disimpan didalam cawan, lalu sisanya dibakar untuk mendapatkan abunya. Untuk memanggil Sianak yang sudah dikorbankan tadi, disiapkanlah patung. Patung inilah yg disebut Pangulubalang. Patung ini berfungsi untuk penolak bala, sedang datu bisa memanfaatkannya untuk disuruh menyerang musuh, berupa santet.
TUNGGAL PANALUAN
berupa tongkat sakti yang dimiliki Datu-datu Batak, diyakini bahwa tongkat ini hidup dan bisa disuruh.
PAMUNU/PEMBUNUH TANDUK
ilmu yg berfungsi untuk menetralkan ilmu kiriman lawan. bisa juga digunakan untuk menyerang musuh. ini berupa tanduk.
PAMODILAN/TEMBAK
adalah ilmu yg digunakan untuk menembak musuh baik dengan menggunakan senjata (bodil) maupun dengan syarat atau tabas-tabas (mantra) tanpa menggunakan senjata.
GADAM
ilmu racun sehingga kulit musuh akan seperti penderita kusta.
PAGAR (PENOLAK BALA)
Okultisme Batak ini, dibuat dari berbagai bahan dengan waktu dan cara pembuatannya yg sangat mengikuti prosesi ritual. Biasanya menggunakan ayam, lalu bahan dibawa ke tempat yang dianggap keramat (sombaon, sinumbah).
Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membuat ramuan Pagar ini. Ramuan ditumbuk halus seperti pasta atau bubuk yg disimpan dalam Naga Morsarang (tanduk kerbau yg berukir).
“Pagar hami so hona begu so hona aji ni halak”, ini contoh tabas (mantra) yang digunakan.
Penggunaan penolak bala ini, biasanya diberikan pada pasien perorangan ataupun kolektif, seperti; Pagar Panganon (Ilmu tolak bala berupa makanan yg wajib dimakan pasien), Pagar Sihuntion (dijunjung atau digantung oleh perempuan hamil), Pagar ni halang ulu modom ( Digantung didekat tempat tidur org yg sakit), Pagar Sada bagas (Tolak bala sekeluarga), Pagar Sada huta (Ruwatan Kampung).
AZIMAT,
Dulu Orang Batak akan lebih ‘pede’ jika pakai jimat. Kontribusi Aceh, Melayu Sumatera Timur dan Minangkabau sangat besar terhadap keberadaan jimat bagi Orang Batak. Simbora adalah azimat asli Batak yang terbuat dari timah hitam.
Selain itu, kita temukan juga azimat dari gigi binatang; seperti harimau, beruang. Ada juga jimat agar tidak mempan peluru yg biasa terbuat dari tulang kerbau yg dirajahi; azimat ini disebut Sarang Bodil atau Sarang Tima.
SONGON/POHUNG/PILUK-PILUK
Adalah sejenis patung (gana-gana) yang diletakkan di ladang untuk melindungi dari pencuri.
“Surung ma ho Batara Pangulubalang ni pohungku, ama ni pungpung jari-jari, ina ni pungpung jari-jari, Batara si pungpung jari. Surung pamungpung ma jari-jari ni sitangko sinuanku onon, surung bunu”, ini adalah mantra (tabas) Pohung agar pencuri menjadi lumpuh jari-jarinya, bahkan mati.
Tukkot Tunggal Panaluan & Pinggan yg biasa dipergunakan leluhur Batak untuk wadah makanan adat atau kepentingan hadatuon; memang bayak yg sudah beralih tangan ke pihak luar. bukan itu saja, pustaha laklak jg banyak beralih tangan kepemilikannya.
Ada cara supranatural Batak untuk mengembalikan harta leluhur.
Orang Batak sangat menghormati para leluhur; makanya dalam sejarah-sejarah Batak, sering terjadi pengkaburan, akibat orang Batak tidak ingin ada sebuah fase yang dianggap jelek yangg berhubungan dengan leluhurnya.
Adong pardomuan ni halak na mangolu dohot angka na mate (Ada interaksi antara yg hidup dengan yg sudah wafat). Orang Batak menganggap bahwa, interaksi ini memiliki pengaruh yag besar baik bagi manusia yang hidup, maupun bagi roh-roh orang mati.
Pada masyarakat Batak (Toba) dikenal 8 tingkat kematian. Dari yang terendah:
Pertama, Mate Tarposo (Mati dalam kandungan atau saat masih bayi).
Kedua, Mate Poso (Mati kanak-kanak dan sebelum kimpoi).
Ketiga, Mate Pupur (Mati tua tanpa pernah kimpoi).
Keempat, Mate Punu (Mati sesudah kimpoi, tidak punya anak).
Kelima, Mate Mangkar (Mati setelah ada anak yang kimpoi, tetapi belum punya cucu).
Keenam, Mate Sarimatua (Mati sudah punya cucu, tetapi masih ada anaknya yang belum kimpoi).
Ketujuh, Mate Saurmatua (Mati setelah semua anak kimpoi dan mempunyai cucu).
Kedelapan, Mate Mauli Bulung (Mati setelah cucunya sudah punya cucu lagi dan status sosialnya baik serta tak ada seorang pun dari keturunannya meninggal mendahuluinya). Mulai dari Mate Tarposo hingga Mate Punu dapat dikatakan tidak dilakukan acara adat yang berarti, karena hal itu dianggap belum lengkap kehidupan seseorang. Acara adat dilakukan dan akan semakin besar serta memakan waktu lama dimulai dari jenis Mate Mangkar hingga kepada Mate Mauli Bulung.
penghormatan terhadap seorang leluhur yang berada di alam baka dapat kita lihat melalui bentuk kuburan yang ada.
Bagi orang Batak (Toba), kuburan terdiri dari tiga jenis yaitu:
1. Kuburan umum tempat pemakaman satu kampung (Huta).
2. Disebut “Tambak” berupa tanah yang ditinggikan di atas kuburan seorang yang mati dalam peringkat Sarimatua/Saurmatua. Tanah yang ditinggikan tersebut terdapat rumput manis, diletakkan secara terbalik, bertingkat tiga, lima, tujuh. Di atas tanah yang ditinggikan itu ditanam pohon Hariara/Beringin atau Bintatar sebagai pertanda. Dengan berbagai variasi yang berkembang kemudian, Tambak digunakan sebagai pusara bagi keluarga atau marga dan biasanya dibangun di kampung asal (Bona Pasogit).
3. Tugu sebagai monumen, pembangunannya berkembang secara besar-besaran setelah Tugu Raja Sisingamangaraja XII dibuat. Tugu biasanya dibangun untuk persatuan marga di bona pasogit (kampung asal) dan di dalamnya terdapat tulang belulang leluhur dengan ritual Mangokkal Holi atau menggali dan memindahkan tulang belulang.
NB: sampai skrg Pangulubalang masih ada di Tukka (kecamatan Pakkat, Humbahas. Sumatera Utara) yg menjadi artifak atas nama Marga Marpaung. Artifak ini pernah hendak dicuri oleh pendatang dengan tujuan bisnis ratusan juta rupiah @ artifak. pencurian ini gagal dengan cara yang cukup mistis. menurut cerita yang beredar di masyarakat Pakkat, artifak ini tidak mau dibawa keluar dari Pakkat dan bergerak dengan sendirinya.
“Borkat ma hamu RAJA I DABIYA, Borkat ma hamu TUAN DIBORAKU, Borkat ma hamu ASAL NABU, Borkat ma hamu SITUNAGORI, Borkat ma hamu TUWAN NABI ALLI, Borkat ma hamu si ALAM SADIYA, Borkat ma hamu si ALAM SADIA SAH, Borkat ma hamu si ALAM JAHARI, Borkat ma hamu TUWAN MARJANDIHI, Borkat ma hamu RAJA SIPORAT NANGGAR, Borkat ma hamu RAJA ENDAH DUNIYA, Borkat ma hamu RAJA DI PUSUK SUNGEI, Borkat ma hamu TUWAN NABI ALI MUHAMMAD, Borkat ma hamu TUWAN SI NAHAR NANGKIR, Borkat ma hamu OMPUNG ANGLAH TAALA, Borkat ma hamu PUWANG AJI BORAIL, harannya ham Puwang ni Surat Sapuluh Siyah, na mannaikhon hosah, iya Tuwanku Jungjunganku” .
Pernah saya punya niat menulis buku tentang Sigumoang, tetapi banyak org tua melarang keras, termasuk Almarhum Op. Berlian (Raja Purba di Pakkat).
Nah, baru2 ini ada seorang sahabat yg bertanya kepada saya, SEBERAPA HEBAT ILMU ORG BATAK??? Tidak sulit menjawab pertanyaan ini. Hanya ilmu org Batak YG BISA LEWAT laut, ujarku. Karena memang begitulah kenyataanya. Mistik batak adalah Mistis yang Sungguh sulit diungkapkan dan misterius. Dapat terbukti ketika Prof. Sorimangaraja Sitanggang menjadi Ketua Paranormal Sedunia (dinobatkan tahun 2006 di German), di mana Voodoo sekalipun dapat ditaklukkanya, dan mereka menjadi muridnya. Artinya, jika kita ingin membahas mistik Batak maka kita harus berbicara tentang keterlibatan leluhur dalam wujud roh di tengah-tengah kehidupan bangsa Batak sekarang. Kita misalkan saja Sorimangaraja yang bisa menjalin komunikasi dengan 25 roh nenek moyang Batak.
Ketika jawaban di atas, saya posting di account FB, semakin banyak komentar muncul karena ketidak puasan teman-teman. Maka CATATAN kecil inilah jawaban nya: Selamat membaca sobat-sobat ku !!!
Masyarakat Rumpun Batak, dahulu, menggunakan tulisan hanya untuk:
1. Ilmu Supranatural (Hadatuon)
2. Surat (kebanyakan bentuk surat ancaman)
3. Bagi Orang Karo, simalungun dan Angkola-Mandailing, ada ditemukan karya Sastra berbentuk Ratapan (Orang Karo menyebutnya Bilang-Bilang, Simalungun: Suman-Suman, Angkola-Mandailing: Andung), Karya Sastra berbentuk ratapan ini biasa ditulis pada wadah bambu atau lidi tenun.
Prihal ilmu Supranatural (Hadatuon), dalam Pustaha Laklak bisa kita kelompokkan berbagai Ilmu-Ilmu Supranatural Batak, sbb:
- Pangulubalang
- Tunggal Panaluan
- Pamunu Tanduk
- Pamodilan/Tembak
- Gadam
- Pagar
- Sarang Timah
- Simbora
- Songon
- Piluk2
- Tamba Tua
- Dorma
- Paranggiron
- Porsili
- Ambangan
- Pamapai Ulu-ulu
- Ramalan Perbintangan (Pormesa na Sampulu Duwa, Panggorda na Ualu, Pehu na Pitu, Pormamis na Lima, Tajom Burik, Panei na Bolon, Porhalaan, Ari Rojang, Ari na Pitu, Sitiga Bulan, Katika Johor, Pangarambui,dll)
- Ramalan memakai Binatang (Aji Nangkapiring, Manuk Gantung, Aji Payung, Porbuhitan, Gorak-gorahan Sibarobat,dll)
- Ramalan Rambu Siporhas, Panambuhi, Pormunian, Partimusan, Hariara masundung di langit, Parsopouan, Tondung, Rasiyan, dll
- Banyak kita temukan ilmu untuk menyerang musuh dan santet. bisa dalam bentuk racun ataupun ilmu lainnya.
PANGULUBALANG
yaitu washilah yang dijadikan hulubalang Sang Datu (Dukun) untuk menghancurkan musuh dan mahluk gaib lainnya.
Seorangg anak kecil diculik, lalu diasuh oleh si Datu. Segala maunya dituruti asal bisa patuh. Pada saat yang ditentukan, kemudian sianak dikorbankan, dengan cara dimasukkan kedalam mulutnya berupa cairan timah yang mendidih. Kemudian mayatnya dipotong-potong dan dicampur dengan beberapa ramuan dan dibiarkan membusuk. Air fermentasi yang keluar dari mayat anak tadi disimpan didalam cawan, lalu sisanya dibakar untuk mendapatkan abunya. Untuk memanggil Sianak yang sudah dikorbankan tadi, disiapkanlah patung. Patung inilah yg disebut Pangulubalang. Patung ini berfungsi untuk penolak bala, sedang datu bisa memanfaatkannya untuk disuruh menyerang musuh, berupa santet.
TUNGGAL PANALUAN
berupa tongkat sakti yang dimiliki Datu-datu Batak, diyakini bahwa tongkat ini hidup dan bisa disuruh.
PAMUNU/PEMBUNUH TANDUK
ilmu yg berfungsi untuk menetralkan ilmu kiriman lawan. bisa juga digunakan untuk menyerang musuh. ini berupa tanduk.
PAMODILAN/TEMBAK
adalah ilmu yg digunakan untuk menembak musuh baik dengan menggunakan senjata (bodil) maupun dengan syarat atau tabas-tabas (mantra) tanpa menggunakan senjata.
GADAM
ilmu racun sehingga kulit musuh akan seperti penderita kusta.
PAGAR (PENOLAK BALA)
Okultisme Batak ini, dibuat dari berbagai bahan dengan waktu dan cara pembuatannya yg sangat mengikuti prosesi ritual. Biasanya menggunakan ayam, lalu bahan dibawa ke tempat yang dianggap keramat (sombaon, sinumbah).
Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membuat ramuan Pagar ini. Ramuan ditumbuk halus seperti pasta atau bubuk yg disimpan dalam Naga Morsarang (tanduk kerbau yg berukir).
“Pagar hami so hona begu so hona aji ni halak”, ini contoh tabas (mantra) yang digunakan.
Penggunaan penolak bala ini, biasanya diberikan pada pasien perorangan ataupun kolektif, seperti; Pagar Panganon (Ilmu tolak bala berupa makanan yg wajib dimakan pasien), Pagar Sihuntion (dijunjung atau digantung oleh perempuan hamil), Pagar ni halang ulu modom ( Digantung didekat tempat tidur org yg sakit), Pagar Sada bagas (Tolak bala sekeluarga), Pagar Sada huta (Ruwatan Kampung).
AZIMAT,
Dulu Orang Batak akan lebih ‘pede’ jika pakai jimat. Kontribusi Aceh, Melayu Sumatera Timur dan Minangkabau sangat besar terhadap keberadaan jimat bagi Orang Batak. Simbora adalah azimat asli Batak yang terbuat dari timah hitam.
Selain itu, kita temukan juga azimat dari gigi binatang; seperti harimau, beruang. Ada juga jimat agar tidak mempan peluru yg biasa terbuat dari tulang kerbau yg dirajahi; azimat ini disebut Sarang Bodil atau Sarang Tima.
SONGON/POHUNG/PILUK-PILUK
Adalah sejenis patung (gana-gana) yang diletakkan di ladang untuk melindungi dari pencuri.
“Surung ma ho Batara Pangulubalang ni pohungku, ama ni pungpung jari-jari, ina ni pungpung jari-jari, Batara si pungpung jari. Surung pamungpung ma jari-jari ni sitangko sinuanku onon, surung bunu”, ini adalah mantra (tabas) Pohung agar pencuri menjadi lumpuh jari-jarinya, bahkan mati.
Tukkot Tunggal Panaluan & Pinggan yg biasa dipergunakan leluhur Batak untuk wadah makanan adat atau kepentingan hadatuon; memang bayak yg sudah beralih tangan ke pihak luar. bukan itu saja, pustaha laklak jg banyak beralih tangan kepemilikannya.
Ada cara supranatural Batak untuk mengembalikan harta leluhur.
Orang Batak sangat menghormati para leluhur; makanya dalam sejarah-sejarah Batak, sering terjadi pengkaburan, akibat orang Batak tidak ingin ada sebuah fase yang dianggap jelek yangg berhubungan dengan leluhurnya.
Adong pardomuan ni halak na mangolu dohot angka na mate (Ada interaksi antara yg hidup dengan yg sudah wafat). Orang Batak menganggap bahwa, interaksi ini memiliki pengaruh yag besar baik bagi manusia yang hidup, maupun bagi roh-roh orang mati.
Pada masyarakat Batak (Toba) dikenal 8 tingkat kematian. Dari yang terendah:
Pertama, Mate Tarposo (Mati dalam kandungan atau saat masih bayi).
Kedua, Mate Poso (Mati kanak-kanak dan sebelum kimpoi).
Ketiga, Mate Pupur (Mati tua tanpa pernah kimpoi).
Keempat, Mate Punu (Mati sesudah kimpoi, tidak punya anak).
Kelima, Mate Mangkar (Mati setelah ada anak yang kimpoi, tetapi belum punya cucu).
Keenam, Mate Sarimatua (Mati sudah punya cucu, tetapi masih ada anaknya yang belum kimpoi).
Ketujuh, Mate Saurmatua (Mati setelah semua anak kimpoi dan mempunyai cucu).
Kedelapan, Mate Mauli Bulung (Mati setelah cucunya sudah punya cucu lagi dan status sosialnya baik serta tak ada seorang pun dari keturunannya meninggal mendahuluinya). Mulai dari Mate Tarposo hingga Mate Punu dapat dikatakan tidak dilakukan acara adat yang berarti, karena hal itu dianggap belum lengkap kehidupan seseorang. Acara adat dilakukan dan akan semakin besar serta memakan waktu lama dimulai dari jenis Mate Mangkar hingga kepada Mate Mauli Bulung.
penghormatan terhadap seorang leluhur yang berada di alam baka dapat kita lihat melalui bentuk kuburan yang ada.
Bagi orang Batak (Toba), kuburan terdiri dari tiga jenis yaitu:
1. Kuburan umum tempat pemakaman satu kampung (Huta).
2. Disebut “Tambak” berupa tanah yang ditinggikan di atas kuburan seorang yang mati dalam peringkat Sarimatua/Saurmatua. Tanah yang ditinggikan tersebut terdapat rumput manis, diletakkan secara terbalik, bertingkat tiga, lima, tujuh. Di atas tanah yang ditinggikan itu ditanam pohon Hariara/Beringin atau Bintatar sebagai pertanda. Dengan berbagai variasi yang berkembang kemudian, Tambak digunakan sebagai pusara bagi keluarga atau marga dan biasanya dibangun di kampung asal (Bona Pasogit).
3. Tugu sebagai monumen, pembangunannya berkembang secara besar-besaran setelah Tugu Raja Sisingamangaraja XII dibuat. Tugu biasanya dibangun untuk persatuan marga di bona pasogit (kampung asal) dan di dalamnya terdapat tulang belulang leluhur dengan ritual Mangokkal Holi atau menggali dan memindahkan tulang belulang.
NB: sampai skrg Pangulubalang masih ada di Tukka (kecamatan Pakkat, Humbahas. Sumatera Utara) yg menjadi artifak atas nama Marga Marpaung. Artifak ini pernah hendak dicuri oleh pendatang dengan tujuan bisnis ratusan juta rupiah @ artifak. pencurian ini gagal dengan cara yang cukup mistis. menurut cerita yang beredar di masyarakat Pakkat, artifak ini tidak mau dibawa keluar dari Pakkat dan bergerak dengan sendirinya.
Dalam kajian mengenai Pustaha
Laklak Simalungun, sebagian besar membahas dunia metafisis ala
Simalungun seperti Tabas-tabas (mantera - mantera), Takkal ni Bisa (
Penawar Racun/santet dan tata cara meracun/santet), Pulungan
(Jamu-jamuan), Panjahaion Ompak ni Ipon (Pelajaran Memprediksi dgn
serpihan gigi), Panjahaion Parsopoan (Pelajaran Fengshui ala
simalungun), Rajah, hari baik dan sebagainya.
Disini saya menukil hanya sekelumit contoh tentang isi Pustaha Laklak simalungun, misalnya:
1. Tentang Fengshui:
“Jaha
sopo iholang-holang batang-batang sada, janah abing reben i desa otara
Rohma naosuman bani oppungni sopou, matean oppung ni sopo ale amang
datu.
Jaha sopou ipajongjong bani suhi-suhi dalan nabolon topat bani topi dalan, rohma nasosuman bani oppunganni sopou inon. Buei marsilaosan begu monggop bani sopou inon, matean oppungni sopou inon”.
Jaha sopou ipajongjong bani suhi-suhi dalan nabolon topat bani topi dalan, rohma nasosuman bani oppunganni sopou inon. Buei marsilaosan begu monggop bani sopou inon, matean oppungni sopou inon”.
kira-kira bermakna:
“Jika sebuah bangunan didirikan diapit balok besar, satu diantara balok terletak pada kemiringan disebelah utara bangunan, pemiliknya tidak akan berhoki.
Jika bangunan ditepi jalan raya pada posisi sudut jalan umum, maka pemilik akan ditimpa musibah karena banyak dilintasi energi negatif”.
“Jika sebuah bangunan didirikan diapit balok besar, satu diantara balok terletak pada kemiringan disebelah utara bangunan, pemiliknya tidak akan berhoki.
Jika bangunan ditepi jalan raya pada posisi sudut jalan umum, maka pemilik akan ditimpa musibah karena banyak dilintasi energi negatif”.
2. Tentang Santet:
Memakai
bahan kulit Harimau, Tanah Kuburan dari Pusara yg baru satu hari, kulit
Musang, Tali Pengikat Senjata Tajam, Buah Enau yg berjatuhan dan Pucuk
kain Pangulu Balang.
semua Bahan disatukan dan dimasukkan kedalam Labu Muda sebagian, dan sebagian disatukan dengan kulit Harimau serta sebagian untuk bahan taburan. Lalu Manterai dan kemudian disemburkan pada bahan kulit Harimau dan Labu Muda:
“surung maho botara ni pangulu balang nina gurunghu, pangulu balang ni pagar pangorom, amani si porhas manoro, inani si porhas manoro botara porhas manoro, surung porhas manoro dihosah ni musuhu…., surung bunuh ni…..surung ma ho botara pangulu balang nina gurunghu”
semua Bahan disatukan dan dimasukkan kedalam Labu Muda sebagian, dan sebagian disatukan dengan kulit Harimau serta sebagian untuk bahan taburan. Lalu Manterai dan kemudian disemburkan pada bahan kulit Harimau dan Labu Muda:
“surung maho botara ni pangulu balang nina gurunghu, pangulu balang ni pagar pangorom, amani si porhas manoro, inani si porhas manoro botara porhas manoro, surung porhas manoro dihosah ni musuhu…., surung bunuh ni…..surung ma ho botara pangulu balang nina gurunghu”
3. Tentang Pelet:
Salah
satu cara pelet dengan ramuan yaitu menggunakan bahan yang melekat pada
kayu, yang melekat pada batu, yang melekat di pohon enau, pada lumpang,
serta segala sesuatu yang bersifat lengket. Seluruh bahan digiling
halus.
Pustaha
Laklak memakai bahasa dan Aksara Batak. Aksara Batak yang mempunyai
ciri-ciri tersendiri antara Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak,
Mandailing/Angkola (di Simalungun disebut Puang ni Surat Sapuluh Siah
krn berjumlah 19 huruf) seperti gambar diatas tampak 19 huruf Simalungun
itu yaitu:
A, Ha, Ba, Pa, Na, Wa, Ga, Ja, Da, Ra, Ma, Ta, Sa, Ya, Nga, La, I, U dan Nya.
Untuk
membentuk menjadi satu kata, terkadang dibutuhkan pangolat ( anak huruf
sebagai tanda baca), seperti dlm contoh: kata “Ki Sawung”, dibutuhkan
huruf Ha (bs bermakna Ka), huruf Sa, Wa dan Nga. Huruf Ha diberi anak
huruf agar berbunyi Ki, Sa tetap, huruf Wa dan Nga diberi anak huruf
kemudian di gabungkan karena bersuku kata sama sehingga berbunyi WUNG.
Dalam sebuah Pustaha laklak Simalungun, ada Tabas (mantra) yang menggunakan Bahasa Huruf, begini bunyi mantranya:
“A,
Ha, Ba, Pa, Na, Wa, Ga, Ja, Da, Ra, Ma, Ta, Sa, Ya, Nga, La, I, U, Nya,
harannya hita sabapa sainang sanawa, nini pormula jadi ni surat sapulu
siyah, samula, sumili yah na ho begu, sumala sumili, yah ho aji ni
halak. Borkat ma hamu Guru Sinalisi, na miyan Naibata diyatas, borkat
mahamu Guru Siniyaman, na miyan Naibata ditongah, borkat ma hamu Guru
Mangontang Dunia, na miyan Naibata ditoruh, harannya ham na mampogang
hanami manusiya, pogang begu, pogang aji ni halak, iya ma tuwanku
jungjunganku”.
Mantera ini untuk menjauhkan kejahatan dan guna-guna.
Diyakini,
Aksara Simalungun ini memiliki pemimpin-pemimpin gaib, dalam pustaha
laklak diterangkan nama - nama pemimpin2 gaibnya yaitu:
RAJA
I DABIYA, TUAN DIBORAKU, ASAL NABU, SITUNAGORI, TUWAN NABI ALLI, ALAM
SADIYA, ALAM SADIA SAH, ALAM JAHARI, TUWAN MARJANDIHI, RAJA SIPORAT
NANGGAR, RAJA ENDAH DUNIYA, RAJA DI PUSUK SUNGEI, TUWAN NABI ALI
MUHAMMAD, TUWAN SI NAHAR NANGKIR, OMPUNG ANGLAH TAALA, PUWANG AJI
BORAIL.
Bagi murid-murid
yang belajar dunia spiritual Simalungun, dianjurkan untuk menghormati
pimpinan-pimpinan gaib dari abjad diatas, dengan ritual khusus yg
menyediakan sesaji berupa Ayam Merah yang disusun diatas daun dan
diletakkan di tikar yang masih baru, sira pege yaitu cocolan garam, lada
dan jahe 7 iris, bunga kembang sepatu 7 tangkai. Semua bahan ini
dilingkari dengan benang putih. Masih dalam pustaha laklak, bahan diatas
dilengkapi dengan nira, air, rudang, minyak saloh, beras sangrai yang
dibuat tepung, 19 lembar sirih, kue nitak (tepung beras dicampur gula
aren) serta huruf-huruf yang telah disediakan.
Seluruh murid mengelilingi tikar tempat sesaji dan huruf yang diletakkan, lalu sang guru membacai mantra:“Borkat ma hamu RAJA I DABIYA, Borkat ma hamu TUAN DIBORAKU, Borkat ma hamu ASAL NABU, Borkat ma hamu SITUNAGORI, Borkat ma hamu TUWAN NABI ALLI, Borkat ma hamu si ALAM SADIYA, Borkat ma hamu si ALAM SADIA SAH, Borkat ma hamu si ALAM JAHARI, Borkat ma hamu TUWAN MARJANDIHI, Borkat ma hamu RAJA SIPORAT NANGGAR, Borkat ma hamu RAJA ENDAH DUNIYA, Borkat ma hamu RAJA DI PUSUK SUNGEI, Borkat ma hamu TUWAN NABI ALI MUHAMMAD, Borkat ma hamu TUWAN SI NAHAR NANGKIR, Borkat ma hamu OMPUNG ANGLAH TAALA, Borkat ma hamu PUWANG AJI BORAIL, harannya ham Puwang ni Surat Sapuluh Siyah, na mannaikhon hosah, iya Tuwanku Jungjunganku” .
Lalu
murid disuruh memilih huruf yang disukainya secara intuitif. huruf
inilah yang bisa dijadikannya sebagai washilah berupa jimat dan
sebagainya untuk menyatukan diri dengan alam gaib. huruf yang dipilih
bisa di jadikan mantra handalan. Dalam Pustaha Laklak, ada beberapa
mantra yang digunakan dengan membaca huruf yang dipilih tadi, membacanya
dengan mandoding yaitu bersenandung; misalnya untuk Pagar Pertahanan.
Di
dalam pustaha laklak juga banyak memuat rajah-rajah untuk kepentingan
ritual supranatural. di gambar atas ada beberapa contoh rajah yang bisa
dipergunakan, yaitu: pada gambar (a), (b) & (c) adalah merupakan
rajah pulungan ni bulung-bulung tawar atau ramuan daun-daun tawar yang
saya kutip dari Pustaha Laklak Simalungun. Rajah (a) berfungsi untuk
menyerang paranormal yang membuat seseorang lama berumah tangga, Rajah
(b) untuk meminta bantuan gaib Tuan Sordibanua, Rajah (c) ditulis di
daun kincung untuk penghukum dan sekaligus bisa untuk pengasih, sedang
Rajah (d) yang saya kutip dari Pustaha Laklak Simalungun adalah
berfungsi untuk santet.
Rajah-rajah
dalam Pustaha Laklak, merupakan ornamen indah bergaya Batak, namun ada
juga pengaruh kebudayaan non-Batak, seperti unsur Melayu-Islam. Coba
kita amati beberapa Rajah Simalungun berikut, yang saya ambil dari
sebuah Pustaha Laklak Simalungun:
Disamping
memuat hal ikhwal Supranatural dan pengobatan, Pustaha Laklak juga
memuat hal lain; seperti Pustaha simalungun “Parpadanan na Bolag” yang
mengisahkan asal usul marga Damanik sebagai Penguasa Dinasti Nagur.
Pustaha ini mungkin saja ditulis oleh pejabat kerajaan atau bisa saja
ditulis orang luar kerajaan pada masa atau akhir keruntuhan kerajaan
pada penghujung abad XIV, kesemuanya bertujuan Habonaron do Bona yaitu
Kebenaranlah yang mesti ditegakkan.
Dari beberapa Sumber:
Tidak semua mantra yg tertulis di sini benar, hanya sebagian.
BalasHapusJangankan membuat tulisan melalui buku, dipublikasikan ke internet, google, atau apapun itu juga itu "TIDAK BOLEH!!"
Bahkan yg memposting inipun, kau harus tau seperti apa resikonya, menguraikan isi dari kitab batak, tabas batak.
Ada sesuatu yg belum kau tau tentang kebenaran menghormati leluhur batak akan tabas2 yg sudah mereka podakan pd sundut2nya bahwa isi2 kitab mantra batak tak boleh sembarang dibocorkan pd siapapun, termasuk generasi pilihannya kelak.
www.mgmpoker88.net - Pusat Permainan Judi Online; Poker, DominoQQ, AduQ, Capsa dan BandarQ,
BalasHapus1 user id untuk 5 game terpopuler bisa anda mainkan disini, Mari bermainlah dan bergabunglah dengan komunitas terbesar online card gaming di Indonesia, Mgmpoker88. Situs judi online terpercaya,
Mainkan game kartumu hanya di MGM Poker 88. Daftarkan Diri Anda,
promo reguler
* Minimal deposit & Withdraw Terjangkau (Rp 20.000,-)
* BONUS CHIPS 3% Setiap melakukan deposit tanpa batas.
* Cashback mingguan 0.3% (Senin)
* Referral 15% (refrensi teman)
* Proses transaksi cepat (Deposit/Withdraw)
* FAIR PLAY 100%
* Mainkan dari gadget / Hp kesayanganmu.
* Support 4 bank lokal indonesia.
Info registrasi,promo,dan kendal saat bermain ,bisa hubungi kami di livesupport 24 jam kami di :
~Livechat 24 jam : Official site www mgmpoker88 com
~Pin BBM : 28CAFAB2
~SMs : +85577597038
~LINE : MGM POKER
~Email : mgmpoker88@yahoo.com
Terimakasih
Salam hangat MGMPOKER88 Best of the best Poker Online.
KEPUASAN ANDA ADALAH TANGGUNG JAWAB KAMI !!
Ingin proses depo & wd cepat ? ingin mendapatkan pelayanan terbaik? www.MandiriQQ.com lah solusinya.
BalasHapusMandiriQQ Menyediakan 6 game :
• Poker • AduQ
• Bandar Poker • BandarQ
• Domnio • Capsa Susun
MandiriQQ Promo :
• Bonus TurnOver 0,5%
• Bonus Referral 10%+10%
Segera Kunjungi Website Kami & Main Sekarang Juga Di MandiriQQ.com ☺♥☺♥
Boleh mita kontak person nya abanganda. Boleh kenalan dan sharing
BalasHapusNo.hp.saya 0813 7736 3707
BalasHapusBang Pardede... boleh minta no.kontak WA/Hp. Trims.
BalasHapusAi base adong nabi dimantra i,ai sadia huroha umurni kitab laklai,sai na i baen do pengeseran makna sebenarna,laklak na asli diboan tu bolanda jala dipelajari halak Jerman do i,dipake halaki do Gabe perobatan jala pagar ni negerina asa Unang adong na marlate ni rohha tu Nasida 👍
BalasHapus